Minggu, 06 Oktober 2013

Teramat sakit

    Sesempurnanya aku mencoba untuk berlapang dada. Becermin untuk kesekian kalinya tentang torehan yang berbekas di relung hati paling dalam. Terseok-seok mencari cahaya yang perlahan menjauh;meredup. Kakiku telah lelah. Luka torehannya membiru. Sejenak terpaku dalam cideraku atas bertahannya aku.
   Aku terus menangisi senja yang menemui tabuh lesung pilu. Di teduhnya senyummu, aku tak ingin beranjak. Rindu ini menyelinap dengan hati-hati. Kasih ini datang lagi. Aku tertidur, terpekur dalam hangatnya janji-janjimu yang mulai membasi. apakah aku tak mampu menaklukkan kenyataan di atas pesonamu? Ataukah aku tak punya jawaban atas air mata yang meluncur indah di pipiku?


     Aku terengah-engah. Begitu lelah mencari arti, betapa susah memahami hati. Begitu sulitnya menjaga tiang jembatan yang perlahan terkikis air dibawahnya. Aku tak bisa bersandar, di pundakmu pun aku tak mampu. Apa lagi yang kita punya selain doa yang terus menerus terucap di siang malam;agar kita selamat di pelabuhan cinta yang sesungguhnya. Tapi, dimana?
     Bahagiamu, bahagiaku. Beringsutlah aku dalam kesenanganmu melambaikan kata demi kata perpisahan yang tak terlupa. Jejakmu terpasuk disini;dihatiku. Kau sudahi 'yang terkenang' ini dalam mendung yang mengundang gerimis senja. Begitu kuatnya bahagia yang terhamtam kuat dengan luka yang jauh lebih besar, membuat memar yang dibumbui sayatan pedih penuh garam. Tak akan usai.
     Kepadamu, aku bersandar kembali. Mencurahkan segala kepenatan yang berdebam di serak parauku. Kulenguhkan hati yang tak henti tak membenci. Kegalauan menghampiri tanya yang terpapar sunyi. Kita tak mampu berada di tempat kita menjadi 1 manusia yang hidup di pusaran cinta. Batu yang telah terukir indah, telah hancur. Badai menghancurkan fondasi rumah yang telah terjuntai dengan indah. Perapian yang penuh masa lalu telah terbakar seiring waktu berkejaran dengan desah nafasmu yang perlahan menghilang. Meninggalkan aku bersama seribu tanya yang mungkin tak terjawab.

     Aku bisa apa?










Maria Tanti








Tidak ada komentar:

Posting Komentar

your comment?????