Kamis, 12 Juli 2018

Aku Percaya Kamu


Hallo, kamu .


Aku percaya padamu, seperti aku mempercayai bahwa Tuhan akan selalu menunjukkan jalan.


Kamu adalah hal tersingkat dalam hariku yang ingin kuhabiskan seumur hidupku.  Sepertinya aku bermimpi untuk menemui, namun hal itu yang kuharapkan terjadi. Setiap kali kamu berkata, “iya”, aku berharap ada sedikit keajaiban yang datang tiba-tiba;mungkin kau datang, atau mungkin kau disini menggenggam semua janji yang pernah terucap. Waktu yang kuhabiskan setiap kali desahan nafasmu mengalir di telepon selalu membuatku tenang.  Aku tidak ingin berakhir walau kau tau hal yang paling menyalahi aturan adalah kamu dan aku;satu.  Dan berkali-kali juga, aku jatuh cinta padamu.

Jumat, 06 Juni 2014

Tunggu



Kukatakan padamu, aku ingin kembali.
Terus menerus terucap, tanpa henti
Kukatakan padamu, lagi, aku ingin pergi
Hanya sekali, menemukan hati

Seharusnya ini tak perlu terjadi
Kisah ini, kuharap abadi.
Tidakkah ada takdir lain?
Menggoreskan cerita yang lebih dari ini.

Kamis, 22 Mei 2014

Karma !

Jangan pernah main-main dengan cinta, karena bagian terpedih dari akhir ceritanya adalah KARMA.

Aku tidak tau bagaimana melukiskan perasaanku yang telah luluh lantah;tak terbentuk lagi. Semuanya seperti melayang dalam rotasi yang sama, dan semua itu menyakitkan. Aku lupa caranya kembali seperti yang dulu karena aku kehilanganmu.
Kejadiannya sama persis seperti 8 bulan yang lalu, ketika aku masih bersama dia. Dia yang terbang ke Jakarta untuk meneruskan kuliahnya di universitas swasta disana. Aku yang saat itu mencintainya, rela menunggunya dan tetap bertahan dalam jarak beribu kilometer yang entah kapan bisa bertemu.
Sebulan kemudian, aku diterima di universitas negeri di kotaku. Aku yang berasal dari kabupaten, harus pergi ke kota dan menjalani aktivitas seperti anak rantauan. Dan diantara hiruk pikuk seperti ospek, pendaftaran ulang, dan segala macam inilah akhirnya aku bertemu denganmu.

Selasa, 20 Mei 2014

Hey !

Just write, this night. You already know I love you so much, ma dier @AdamGhalvin :) :*

Senin, 19 Mei 2014

Yang Pertama



                Kau bisa mencari yang lain. Kau bisa cari sesuatu yang beda, kau bisa menemukan sesuatu yang menyenangkan, yang membuat hatimu tenang. Tapi ingat, yang terbaik adalah yang pertama, dan selalu jadi tempat dimana harusnya kau kembali.

                Kubuka lagii luka lama, masih perih seperti biasa. Aku terlalu kuat untuk membiarkannya tetap menganga;membuatnya semakin teriris. Kulayangkan perasaanku selalu;tentangmu. Terkadang aku muak dengan semua hiruk-pikuk tragedy yang tak pernah usai diantara kita. Entah kenapa.
                Emosiku meledak-ledak. Amarahmu tak terbendung asa. Bahkan, mungkin disana sudah tidak ada cinta.

Minggu, 06 Oktober 2013

Pergi

Gagak melebarkan sayapnya.
Berlari jauh melintas asa.
lalu, berdiri.
Tepat di kebahagiaan sejatimu.

Ini bukan tentang kami.
Tapi engkau bercerita.
Alunan merdu sekelebat merintih.
Memaksamu mengambil lara.

Tidak Bisa Pulang

     Kau tau apa yang sedang kurisaukan saat ini?
     Ya, kau pasti mengerti. Kau benar-benar kekasihku yang hebat!

     Sungguh, aku bahagia memilikimu.
     Kau adalah yang terbaik yang pernah kumiliki. Kita bertemu di kota ini;di tempat ini. Ketidakpercayaanku pada cinta pandangan pertama, tidak merunkan semangatmu untuk terus mengukir cerita tentang kita.

Untukmu Yang Telah pergi

     Sudah berkali-kali kukatakan padamu, aku tidak akan pernah pergi dari sini. Aku tidak akan pernah beranjak dari tempat ini. Disinilah tempat ternyaman yang harus aku tinggali. Tak lain dan tak bukan adalah hatimu.
     Banyak kekhilafan yang terjadi dalam diriku, terutama setelah kau memutuskan untuk tetap pergi. Meninggalkan berjuta kenangan yang sepakat untuk kita simpan. Menjauh dari hatiku yang tak berhenti menyebut namamu berulang kali dalam tangisku.

Kembali

Semua bergerak.
Berotasi pada pusat yang semestinya jadi panutan.
Menggenggam langkah, membuatku terhenti.
Selalu, di hadapanmu

Rentanya sikapku tak mampu menahan gemuruh hati yang berteriak pilu.
Dia merintih, sekali lagi melumpuh.
Tak jera mengeja luka, kau tetap disana.
Menempuh garismu di bentangan jalannya.

Goodbye Anniversary

     Seharusnya hari ini kita bergembira.
     Sangat bergembira.

     Namun sekarang, mungkin kegembiraan itu tak ada artinya lagi.
     Entah bagaimana ceritanya, kita bisa bersama. Dan entah bagaimana pula kita bisa merangkai cerita. Setahun bukanlah waktu yang lama, namun juga bukanlah waktu yang singkat jika dipikirkan melalui hati kecil yang terdalam.

    Aku mengenalmu lebih awal. Mencintaimu lebih awal juga. Semua ini menjadi kesalahan terbesar karena aku masuk lebih dulu dalam lubang yang tak kutahu apa yang ada didalamnya. Kau disana menunggu. Menunggu aku menyambut perasaanmu. Kutanggapi dengan hati yang bergemuruh riang. Aku tak mampu mengendalikan perasaanku. Aku menerimamu lebih dulu. Kuanggap semuanya impas dengan debaran jantungku saat berada di dekatmu.

Tunjukkan Aku Pada Mereka

    Sudah lama kita menjalin cinta. Hamparan angin memendar di sepanjang nafas yang kita hembuskan untuk kelangsungan cinta kita. Bukit semakim menanjak naik, menyisakan kepingan-kepingan kenangan yang semakin lama semakin menggunung. Disana ada bahagia. Disampingnya ada tawa. Dibelakangnya ada tangis, di sekelilingnya ada suka dan duka. Begitu banyak batu perasaan yang mewakili semua waktu yang telah kita tempuh, dengan susah payah, penuh suka cita.

     Semua hubungan pasti memiliki sebuah akhir, ya. Sebuah akhir yang hanya ada 2 jalan pasti, bahagia ataupun sebaliknya. Yang bahagia, semuanya pasti menginginkannya untuk hubungan mereka. Sebaliknya, jika memang nasib menggoreskan untuknya berakhir dengan tidak sempurna, apalah daya. Mungkin memang sudah takdirnya.

Penikmat Uang

    Bukan hal baru jika kabar burung berhembus di telingaku. Bukan seperti bangun tidur lagi. Bukan seperti rangkaian omong kosong yang terucap di ujung bibir mereka. Semua tau,semua menggunakan otak kecil mereka untuk menganalisis kehidupanmu.
     Dengan apapun,kau bisa melakukan hal seenak jidatmu berkata. Tak ada yang tahan jika tip dan cek dengan mudahnya kepada mereka yang gelap mata. Tersenyum diantara kelicikan politik uang. Uang disakumu,melayang bebas kemana kau lemparkan. Tersenyum lagi,untuk mereka yang bodohnya melompat,berebut kekayaan yang kau sombongkan itu.