Minggu, 05 Februari 2012

Salahkah Aku Memilihmu?


Aku memang tidak tau apa-apa tentangmu,,bahkan juga masa lalumu. Semua yang aku jalani adalah hari ini. Beaok ya besok. Lusa ya lusa. aku tidak mau menatap kebelakang.

tapi untuk malam ini, aku terpaksa melihat masa lalumu,mengingat hari kemarin,mengenang saat kita belum menjadi seperti sekarang.

Karena kita menjalin sebuah hubungan dekat,semua yang berhubungan denganmu pasti sedikit melekat denganku,termasuk teman. Temanmu,adalah temanku juga,meski hanya sebagian kecil.



Dan aku pantas bersedih ketika aku mengetahui masa lalumu dengan seseorang yang tak lain adalah temanmu,teman kita.

Semua ini dimulai ketika Yoga,temanmu(teman kita) bertemu denganku di sebuah warung pinggir jalan. Saat itu dia sedang duduk santai memperhatikan jalan. Aku yang ingin membeli sebuah buku tulis. Saat itu jam menunjukkan pukul 8 malam dan dia mengajakku berbincang-bincang sedikit. Aku duduk disebelahnnya dengan jarak 1meter. Disitu Kami bercerita banyak hal,tentang sekolah,hobi,keluarga,dan kamu.
Yoga pun bertanya padaku bagaimana hubunganku saat ini denganmu. Aku bingung,kenapa dia selalu menanyakan kabar hubungan kita saat aku sedang galau. Seperti kejadian-kejadian kemarin.
"sepertinya sedang tidak baik'' jawabku sambil tertawa.
Dia tersenyum. Kemudian di menyebutkan sebuah nama yang tak asing bagiku.Winda. Ya,Winda.
''ada apa dengan Winda?'' tanyaku heran.
''apa kamu tidak tau,bahwa sebenarnya...''
Yoga pun bercerita panjang tentang masa lalumu dengan Winda. Tentang kamu,winda dan kisah kalian berdua. Yang tak kusangka,ternyata kalian adalah seorang mantan kekasih. Aku sangat sedih saat itu,terlebih aku terpaksa mengingat dimana kalian sering bersama-sama. Dekat.

Aku masih sanggup menahan air mata hingga Yoga selesai bercerita tentang kamu yang selalu menelepon Winda,kamu yang selalu menyelipkan kata sayang untuknya. Itu tidak sesuai dengan aku yang notabene adalah kekasihmu.

''maaf,aku harus pulang,ini sudah jam setengah sembilan.'' kataku sambil terburu-buru. Sebenarnya,pulang adalah alasan saja. Aku sudah tidak bisa menahan air mataku. Aku tidak mau Yoga melihatnya.
Disepanjang jalan,aku menangis.

--------------------

Setelah sampai dirumah,aku segera menghubungi teman-teman dekatku untuk dimintai pendapat. Namun sayang,beberapa nomor temanku yang aku hubungi sedang tidak aktif.
Aku bingung,aku kesal. Aku tdak tau apa lagi yang mesti aku lakuan sekarang. Aku seperti kehilangan sesuatu. Sesuatu yang nyata tapi tak tersentuh, sesuatu itu adalah kamu. Aku kehilangan kamu. Dan terakhir,aku sulit mengakui bahwa aku masih ingin bersamamu,tapi sisi lain aku ini seseorang yang sudah kalah. Aku sudah bukan seorang pemenang hatimu.

Perasaan bekerja lebih dulu daripada logika,itu yang sedang aku alami sekarang. Logikaku yang mengatakan bahwa sebenarnya kamu dengannya hanya berteman saja,kalah telak dengan perasaanku yang mengatakan bahwa hatiku sudah sakit. Sangat sakit.

Terlintas dipikiranku,untuk mengakhiri semua kepedihan ini,mengakhiri semua rasa sakit yang selalu kamu berikan untukku,mengakhiri cinta ini tanpa berpikir bagaimana kedepannya nanti.

Dengan 1 langkah saja,aku memintamu datang kerumahku. Aku tidak peduli waktu yang telah menunjukkan pukul 21.30. Aku tidak peduli apakah kamu lelah atau sudah tidur saat itu. Yang aku pikirkan hanya 'MALAM INI KAMU HARUS DATANG !'.

Kamu pun datang dengan wajah yang lugu,seperti tidak tau apa-apa. Kamu menyuruhku duduk di motormu dan mulai berbasa-basi tapi aku hanya diam. Diam menahan air mataku. Kamu tetap bercerita hingga saat kamu mengajakku berjalan sebentar,barulah air mataku mengalir deras dan aku mengucapkan sebuah kata-kata yang sangat pahit.

''boleh tidak aku mau minta putus?''

Dan kamu pun terdiam,lalu memalingkan muka kedepan.menghindari aku yang duduk dibelakang motormu. Sekilas,kita berdiam diri. Pikiran berkecamuk di otakku,memutar kata-kata yang tepat untuk meyakinkan aku dan kamu. Tapi tidak ada kata yang bisa aku temukan.

Beberapa menit kemudian,aku mulai bicara,bercerita ketika aku bertemu Yoga di sebuah warung hingga dia mengatakan semuanya,semua tentang kamu dan Winda,disaat kamu bersama dengannya,saat kamu mencintainya.

Diam,sunyi. Kali ini aku sudah bisa mengontrol emosiku. Aku sudah bisa menahan air mataku lagi. Ku lirik sebentar wajahmu. Kamu bertopang dagu di atas stang motormu. Aku bangkit.

''ayok,jalan.''
Aku menaiki jok motormu dan kamu menghidupkan mesin motormu. Kita berputar-putar di jalanan yang panjang. Tapi Disepanjang jalan itu kita lebih banyak diam. Hingga akhirnya aku meminta untuk pulang.

"jadi,apa lagi yang kamu mau tanyakan padaku?'' tanyamu saat kita sampai kerumahku.
"boleh aku minta putus?''
''tidak. apa lagi pertanyaannya?''
"kenapa tidak boleh?''
''karna aku masih cinta sama kamu. Apa lagi?''
"bukannya kamu cintanya sama Winda?''
''tidak. Apa lagi pertanyaannya?''
''kamu suka Winda kan?''
''tidak. Apa lagi?''
''kamu suka dia kan?''
''aku bilang tidak,ya tidak.''
''bohong''
''terserah,apa lagi pertanyaannya?''

Sunyi.

''kenapa kamu tidak putuskan saja aku,jadi kamu bisa mendekati Winda lagi'' kataku buka suara.
Kamu melirikku dengan tajam,kemudian menghela napas panjang.
''kalau aku suka sama Winda,aku pasti tidak menyatakan cintaku untuk kamu. Tapi pada kenyataannya,aku memilih kamu kan''
''itu kan kamu yang bilang. Tapi kata Yoga..."
''oke,terserah. Sekarang ini kamu mau percaya padaku atau pada Yoga. Jika kamu percaya pada dia,kamu pacaran saja dengannya'' Katamu sambil membenamkan wajahmu lebih dalam ke lipatan tanganmu. Merenung. Akupun hampir melakukan hal yang sama. Termenung hingga terduduk di tanah. Mengais batu yang tersebar diatasnya.
''aku ada pertanyaan.''
''apa?''
''seandainya aku memberimu sebuah pilihan,pilih aku atau dia?''
''aku memilih....''
selum sempat kamu menjawab,aku sudah bergegas pergi. Ingin menyudahi semuanya. Sudah malam sekali. Waktu sudah menunjukkan pukul 22.15.
''kenapa pergi? Aku ingin menjawabnya sekarang''
Aku menghentkan langkahku. ''apa jawabannya?''
''aku pilih kamu''

Aku terdiam. Kemudian membalikkan badan,menghadap ke arahmu. Kamu masih tetap di posisimu semula,membenamkan wajah ke lipatan tanganmu.
''aku masih cinta padamu.'' katamu setengah berbisik.''jika aku mencintai dia,aku akan menyatakan cintaku pada dia,bukan padamu. Tapi pada kenyataannya apa,aku menyatakan cinta padamu kan?''

Aku mendekat padamu. Kemudian menyelipkan tanganku dibenaman wajahmu. Meraih tangan kirimu, kemudian menggenggamnya. Kamu tidak bereaksi. Aku pun membelakangi mu dan menyandar pada punggungmu. Aku menghela napas panjang.
aku berpikir dengan jernih pada saat itu, jika aku terus mempertahankan cinta ini,maka tidak akan menutup kemungkinan jika nanti aku akan tersakiti lagi olehmu. Aku akan menangis lagi,seperti kata teman-temanku yang lain. Aku akan selalu sedih,karena rasa sayangku padamu.
Tapi jika aku melepaskanmu,aku akan merindukamu, aku akan kehilangan orang yang sangat aku cintai saat ini.aku akan sangat ingin memeluk cintamu lagi.

Aku benar-benar dilanda dilema. Ini sangat menyakitkan. Aku ingin melepaskan ikatan denganmu,karena aku menghargai pendapat orang lain untuk kebaikanku,tapi bagaimana dengan perasaanku?

''apakah kau yakin,ingin putus denganku?'' tanyamu.
aku hanya diam. Hingga kamu menatapku dalam dalam. Aku hanya menunduk. Aku gagal memenuhi permintaan temanku untuk meninggalkanmu. Aku tidak bisa membencimu. Salahkah keputusanku memilihmu?


''berjanjilah padaku,bahwa kau tidak akan mendekati Winda'' ujarku sambil mendekatkan jari kelingkingku padamu.
''janji''
''damai,soal tadi. Anggap saja tidak ada'' lanjutku sambul menyodorkan telapak tangan kananku padamu.
''damai''
''ya sudah,ini sudah malam. Aku harus masuk ke dalam rumah. Selamat tidur.''

"eittss.. Tunggu sebentar'' katamu sambil menarik tanganku.
''apa?''
"kalau begini,namanya janji''katamu sambil menunjukkan jari kelingkingmu.
"kalao begini,namanya damai'' lanjutmu sambil menunjukkan telapak tanganmu.
''nah,trus kenapa?''kataku heran.
''kalau begini,namanya cium'' senyummu sambil mendaratkan bibirmu di pipiku. aku kaget.
kau tersenyum sambil tertawa. Aku lari ke dalam rumahku. Malu.


''selamat tidur sayang mimpi indah untuk malam ini dan seterusnya kita akan bersama''





Love you,
Pb <3 Pl
 

2 komentar:

your comment?????