Rabu, 08 Februari 2012

Sepeda = Malapetaka !

Pada rabu,18 mei 2011

Ini cerita lama,tapi aku pengen mengangkat kenangan cerita disaat aku takut dengan yang namanya SEPEDA!


Saat itu,Aku dan teman-temanku bersepeda bersama . Tentunya semua adalah wanita. Ga mugkin kalo pria. Bisa2 diliatin orang sekampung denga tatapan heran ''itu parade nikah massal pake sepeda ya?''


Wanita-wanita itu adalah....

JRENG JRENGGG JRENGGGGGGGG ...
Saya,Okta,Wulan,Artha,Ara,Vioni,Vita dan Nisa.*semua berjalan bak purti indonesia yang kebelet boker.*



Ara akan menjemput aku di rumah. Sebelum pergi,Ara berkali-kali memperingatkan aku agar tepat waktu. Yahh. Secara kan gue orangnya ngaret. Bahkan ngaretnya bisa sampai 2 tahun kemudian.

Sms singkat aku dan Ara.

Drut drut drut*hape aku bunyi.*
"mar,kagek jam 3 harus siap.Ara''

"ok."message sent.

2 menit kemudian .
Drut drut drut*hape bunyi lagi*
''ingat y,jam 3 sudah harus siap"
"y" message sent.

Setelah tetek bengek sebelum pergi udah selesai. Aku masih duduk-duduk jaga toko. Sampai akhirnya Ara datang,aku masih pake kaos tedy bear warna ungu dan celana boxer pendek warna hijau tentara.

Panik.

Akhirnya,aku cuma memakai baju kelas "US-IC" dan celana olahraga SMP Unggul Sakti dulu. Dapat dilihat dari gambar disamping tampang pelaku.



Didalam hati pasti kalian berpikir,Kok gambarnya ga ada?
Ya emang ga saya masukkan kok gambarnya :D
LOL



Aku dan Ara pun bersepeda menuju rumah. Aku duduk di belakang dan Ara di depan. Kadang kami bergantian mendayung.
Akhirnya,setelah panas terik dan gerimis mengundang,kamipun berkumpul di rumah Wulan. Ternyata semua sudah siap. Tapi,

"Vita ktny mau ikut dak?"

Hah?tapi kan sepedanya ga ada lagi.

Nisa merasa sangat bersalah,karena rencana nya dia akan membawa sepedanya sendiri dan wulan akan membonceng Vita. Tapi Nisa tidak membawa sepeda.


Otomatis vita tidak ikut.




Dan . . . .
Kami mulai arak arakan nikah dengan formasi aku-Ara,Okta-Vioni,Wulan-nisa,dan Artha-setan*maksudnya dia sendirian -__-"*. Kami siap membakar pasar nelayan!*loh?*


Semula baik-baik saja. Tapi entah kenapa kesialan selalu menghampiri kami(lebih tepatnya : Aku !).

Salah satunya begini.

1.Ban kempes.
Kocar-kacir bagai ayam kehilangan induk,kami mencari tempat "angin ban".
Mampir di bengkel pertama,hasilnya ,GA ADA. bengkel kedua,GA ADA. sampe hampir ketumbur masih juga belum ketemu. Tapi syukur kami belum mati karenaaaa,ternyata bengkel ketiga ADA!



Akirnya perjalanan diteruskan. Kaki Ara udah pegal sangat. Aku yang tidak terbiasa bersepeda, mau tidak mau, aku juga mengayuh pedal sepeda karena Ara sudah kelelahan mendayung. Kasihan dia,kakinya seperti mau lepas karena terus menerus mendayung pedal,sedangkan aku hanya duduk dengan membawa lemak yang sangat banyak di boncengan belakang.

Pertama-tama sih enak banget mendayungnya,tapi beberapa saat kemudian,belum sampai satu menit,kakiku rasanya mau lepas. Sakit,pegal . Rasanya pengen panggil tukang urut sekarang juga!

Dengan muka melemas,aku bilang sama Ara.
''Ra,aku capek.''
Ara langsuung memandang dengan tajam,setajam silet. Aku merinding. Terpaksa aku lanjutkan perjalanan jauh mengayuh sepeda dengan membawa seorang cewek yang hampir membunuhku dengan tatapannya. Ironis.

Berkeliling lagi,menyusuri kota yang hampir semua jalan sama,dan berputar-putar di tempat yang sama. Heran,kok bisa ya,orang-orang di kota ini,betah berjalan-jalan di jalan yang ''itu-itu lah yang ditengok'' ?

Disepanjang jalan,kami bercengkrama dengan suara lantang,sesekali kami bernyanyi dengan suara yang oughhhh, Menyakitkan telinga orang yang mendengar.

Masih aku yang mendayung. Dan kali ini aku yakin,kakiku bukan hanya lepas,tapi juga MELEDAK !

"Ara,aku capek''
Ara menatap,kali ini tidak dengan tatapan siletnya,melainkan dengan tatapan cutter.

Mengerikan. Tapi mau bagaimana lagi. Kaki aku sudah terlanjur sakit,bahkan mengeluarkan asap di bagian lututnya.

Sekarang Ara mendayung,dan aku duduk di belakang. Asik,kakiku bisa beristirahat dengan tenang. Aku menikmati perjalanan pertama di boncengan belakang.awal-awalnya sih biasa saja tetapi...

Tapi memang dasar KESIALAN selalu menghampiriku....

Kaki yang sudah relaks,sudah normal, ternyata TERSANGKUT DI JARI-JARI RODA BAN BELAKANG !

Dann.....

AAAARRRGGGGHHHHHHHHHH
!!!!!!!!
SAKITTTTTTTTT !!!!!
KAKIII AKUUUUUU !!!!!
BERDARAHHHH !!!!!
ARRGGGHHHHHHH !!!!!

Semua menatap aku yang meringis sanpai beguling-guling di boncengan belakang,dan semuanya hanya TERTAWA !
''sarap lu semua..''

Kaki yang manis macam taik ini ternyata berdarah,merah(untung bukan ungu,janda dong). Sakit sekali di bagian mata kakinya. Mungkin mata kakinya luka atau mungkin sudah hilang akibat peristiwa naas tadi.


Setelah tetek bengek di, jalanan,Akupun minta pulang,karena memang rasa sakit pada kakiku mengalahkan sakit gigi. Kalau sakit gigi,mungkin saja giginya bisa dicabut,nah kalo kaki gua? Apa bisa dicabut juga yah?



Entahlah,pokoknya semenjak saat itu,aku TRAUMA NAIK SEPEDA. Enggak lagi bonceng-boncengan. Enggak lagi keliling-keliling jalanan,enggak lagi NAEK SEPEDA !
soalnya Kasian sama kaki nya,belum pernah nginjak benua amerika,eeh.,sudah Meledak duluan.wkwkww

-______-"

#humor yang tidak bermutu sama sekalii..







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

your comment?????