Jumat, 22 Juni 2012

Pertemuan Kita

Memang hobiku untuk bercerita banyak tentangmu. Ya,tentangmu.

Belum lengkap kita mewarnai kisah persahabatan kita,kau telah menawarkan sebuah perasaan yang tiada disangka oleh naluri indraku. Kau titipkan seonggok kasih sayang yang mau tak mau harus kuterima oleh hatiku. Lidahku kaku. Aku tidak mampu untuk berkata,ya.


Kita pernah bertemu,bertemu di dunia maya. Ketika sepotong chatting singkat kita menemani malan yang dingin. Disaat itu aku tidak mengenalimu. Menatap raut wajahmu saja aku tidak pernah. Bahkan,aku tidak menyangka juga bahwa kau memperkenalkan dirimu sebagai salah satu siswa di salah satu sekolah dikota ini. Meskipun begitu, tetap saja,sebagai orang yang teramat jutek, wajar jika sifatku saat itu seperti ibu kos yang galak,terkesan cuek saat membalas semua pertanyaanmu yang menurutku norak dan monoton. Kau terlalu formal. Itu yang membuatku memutuskan untuk 'go offline' tanpa membalas chattinganmu yang bertubi-tubi membunyikan notification di komputerku.

Kudengar,saat itu kau memiliki kekasih,disaat itu pula aku juga memiliki kekasih. Tepat sekali,dengan cepat aku menganggapmu sebagai angin lalu. Aku menganggapmu sama dengan yang lain,sekedar chat,kemudian hilang tanpa jejak.

Dan tidak kusangka-sangka,setelah beberapa bulan berlalu,kini namamu muncul lagi memenuhi daftar teman chat di komputerku. Kita bertemu lagi. Dan untuk kesekian kalinya aku tetap tidak bisa bersikap sedikit manis dihadapanmu. Aku tidak mengenalimu,dari dulu hingga sekarang aku masih belum tau siapa dirimu. Itu adalah alasan pertama aku mengabaikanmu(lagi).

Dan dengan gilanya kau meminta nomor ponselku. Ah,ni anak gila bener. Ya sudahlah,daripada dia terus menggangguku dengan "tling" yang terus menerus berbunyi di sudut telingaku.

Dan malam itu pula,kau menghubungi nomor yang aku berikan.

Reaksimu sama,formal dan menjemukan.

Dan aku rasa,reaksi ku pun sama, cuek. Namun sedikit bersahabat.

Kau orang yang istimewa,kau tau. Tak semudah itu aku memberikan nomor ponselku pada orang yang tidak kukenal,namun. Kau yang pertama,membuat naluriku bergetar,membuat jemari ini dengan riangnya menekan nomor-nomor di keyboard,dan membuat telunjuk ini menekan enter,tanda chat ku terkirim kepadamu.

Sebenarnya, Aku sedikit heran padamu,dengan semua SMS yang sering kita lakukan,apakah kau mengenali aku? Diantara ratusan siswa sekolah kita,apa kau tau aku ini yang mana? Sedangkan aku saja tidak tau yang mana kau!

Dan semua pertanyaan itu terjawab.

Kita hampir berpapasan. Hampir berpapasan dengan jarak 2 meter. Saat itu aku bersama temanku akan masuk ke kelasku yang berada di lantai 2. Dan kau tiba-tiba keluar dari kelasmu.

"Hei,itu yang sering chattingan sama kamu" temanku berbisik.

Dann...

Aku benar-benar terkesima. Kau manis saat tersenyum padaku. Cukup lama aku mencerna bagaimana harus membalas senyuman itu. Wajahmu benar-benar wajah innocent . Sulit sekali aku menggambarkan bagaimana 'anak-anak'nya dirimu. Ah,kurasa aku suka padamu,saat mata kita bertemu,saat hati ini tesenyum untuk pertemuan pertama kita.

Sampai sekarang,aku benar-benar tidak bisa melupakan senyuman yang kau tunjukkan padaku. Sampai-sampai aku tidak bisa tidur memikirkannya. Semua SMS ku kubaca lagi. Dan untuk pertama kalinya,aku tersenyum untuk sepotong SMS singkatmu yang norak itu. Aku membacanya terus berulang-ulang sampai kantuk menyerang.


Untuk kali ini,aku begitu berminat atas semua yang ada pada dirimu,
Bolehkah aku yang cuek dan jutek ini mengetahui semua tentangmu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

your comment?????