Selasa, 19 Juni 2012

Cinta Dalam Taruhan Bola

"Hoammmm"
Aku menguap lebar. Aku sangat sulit untuk membuka mataku. Terlihat cahaya menyilaukan dari persegi 29 inci menerobos kelopak mataku. Dengan susah payah aku membesarkan pupil mataku.

"Yess!! Gue menang!" Teriakku di depan TV yang masih menyala. Siarannya sudah berganti dengan acara yang lain tapi aku sangat puas. Aku menang taruhan bola tadi malam dengan Bayu.dan untuk kesekian kalinya aku terus menang. Dan dia selalu menjadi korban dari taruhan yang sering kami lakukan.




Aku jadi teringat beberapa taruhan yang kami lakukan. Dan sepanjang taruhan selalu aku yang beruntung menjadi pemenang. Dan dengan kejamnya aku menerapkan beberapa hukuman untuknya yang sangat sangat berat. Terkadang aku menyuruhnya untuk keliling lapangan kompleks rumahku sebanyak 50 kali,terkadang aku juga menjadikannya babu dalam sehari,mengantarku pergi ke sekolah dan membawakan perlengkapan sekolahku. Yang paling berkesan ketika aku bertaruh dengannya untuk mentraktirku full day. Aku menghabiskan waktu untuk berbelanja makanan dan aksesorisku,dan tentunya dia yang membayar semuanya.

Bergegas aku sms Bayu.
"Hey,liat euro 2012 ga malem tadi? Grup E, Belanda vs Jerman? Jerman menang loh,,itu tandanya....."

Druutt drutt druttt
" Iya2 lo menang. Jadi tuan putri mau minta apa? :)"

"Hehehe.. Ga susah-susah kok. Gue mau liat laut, lo harus ajak gue liat laut di pinggiran kota. 10 menit dari sekarang. Ga boleh telat."

Drutt drutt drutttt
"Oke bos"

Bergegas aku mandi. Aku tak ingin terlambat juga. Bisa-bisa aku termakan ucapanku sendiri.

Dan beberapa detik sebelum mencapai 10 menit,Bayu sudah nangkring dengan motor vixionnya di halaman rumahku. Setelah aku meminta izin pada orang tuaku untuk pergi,barulah kami tancap gas menuju pantai pinggiran kota.

Di pantai. Aku berlari membuat jejak kakiku dipasir. Bayu hanya berdiri di di bawah pohon kelapa yang rindang sambil mengamati gerak-gerik lebayku di tepi pantai. Aku melambaikan tangan kepadanya,mengajaknya turut serta tenggelam dalam keasyikanku. Dengan cepat dia menggelengkan kepalanya.

Aku mengejaknya datang kemari bukan untuk membuatnya terdiam dan terpaku melihatku,aku harus membuatnya tidak merasa terbebani oleh permintaanku atas taruhan kami tadi malam!

"Bayu. Kaki gue nginjek kaca nih,berdarah. Aduh perih banget." Teriakku. Bayu yang tadinya duduk langsung berdiri dan berlari dengan cepat kearahku. Wajahnya terlihat panik dan cemas sambil meneliti setiap inci kakiku.

"Mana sih,ga ada kok" ujarnya.

"Ya iyalah ga ada,gue boong doang kok" tawa ku menggelegar di seluruh sudut pantai. Terlihat wajah Bayu yang kesal karena aku kerjain. Tapi aku tidak peduli.

"Ohh...jadi ceritanya mau ngerjain gue? Nih,Lo makan nih tanah banyak-banyak" teriaknya sambil memasukkan segenggam pasir ke dalam mulutku yang saat itu terbuka karena sedang tertawa.

"Puihhh...huekkk...puihh" muntahku ,berusaha mengeluarkan pasir dalam mulutku,"sialan lo,gue lagi ketawa lo masukin pasir. Nih rasakan pembalasan gue"

Aku memasukkan pasir dalam baju Bayu yang kutarik sampai melar. Dia kegelian merasakan pasir yang melekat di baju dan kilitnya. Kami terus bermain lempar-lemparan pasir. Sekejap aku merasa senang dia ada disini. Menemaniku dalam hari-hariku dalam senang ataupun duka. Diam-diam,aku menyayanginya. Aku sedikit membutuhkannya,membutuhkan senyum manisnya atas tingkah konyolku,membutuhkan genggaman tangannya dikala aku mengajaknya sesuka hatiku kemanapun aku suka,termasuk sekarang,disaat aku jadi pemenang taruhan bola.

Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 17.36. kami berinisiatif untuk pulang. Selain tubuh kami yang memang sudah berlumur pasir pantai,matahari juga sudah ingin bersembunyi di balik garis barat pantai. Kami meninggalkan pinggir pantai dengan penuh tawa.

"Besok Ukraina lawan Prancis,lo milih yang mana?"Tanyanya saat di perjalanan pulang

"Ukraina,deh. Kali ini gue menang lagi deh." Jawabku pede.

"Yakin amat lo. Nanti kalo Prancis menang,gua jamin lo nangis darah di depan TV lo."

"Ih,enggak deh nampaknya. Pokoknya lo siap-siap aja terima hukuman dari gue. Kalo ini gue bakal ngasih hukuman yang lebih ekstrim dari pergi liat laut."

"Emang mau liat apa kalo nanti lo menang?"

"Liat neraka" tawaku menggelegar di jalan.

"Mau lo? Gue anterin liat neraka beneran nih? Tuh,ada tembok didepan,kita tumbur aja. Dijamin langung liat neraka lo."

"Ahahahahaaa...ga jadi deh liat neraka. Takut"

Setelah sampai didepan rumahku,aku langsung turun dari motor besarnya. Tak lupa pula tersenyum tanpa berkata apapun.

"Sampai besok. Gua pasti menang" katanya membuka suara. Aku hanya mencibir sambil melihatnya berlalu dengan bunyi kenalpot yang sangat memekakkan telinga. Uhh...

-------------------------------

Besoknya...



"Huhuhuhuhhuhhuhhuhhuuuuu"

Mampus aku,aku kalah taruhan ! Apa yang harus kukatakan pada Bayu nanti ketika tau aku kalah. Pasti dia akan membuat pembalasan hukuman yang lebih parah daripada hukuman dariku. Dia pasti akan membalaskan dendamnya padaku. Ahh..Memikirkannya saja aku jadi mendadak pusing !

Aduh.

Drutt druttt druttt. Sms dari Bayu
" Hei,pertandingan tadi malam sangat mengesankan ya. Sampai-sampai 2-0 dibuatnya. Hahaha"

"Iya,jadi lo mau apa?" Balasku tanpa basa basi.

Druuttt drutttt druttt...

"Gua mau kerumah lo."

"Y udah,kerumah aja napa?"


Selang beberapa waktu kemudian,bunyi motor yang berisik itu memenuhi halam rumahku. Itu pasti Bayu.

Dengan tergesa-gesa aku membukakan pintu untuknya. Aku terkesima. Bayu rapi sekali.rambutnya basah tertiup angin,baju kemeja plus jeans abu-abu menanbah aksen mantap. Dia agak sedikit,keren. Padahal kan hanya ingin kerumahku.

" Dari awal gue taruhan sama lo. Gue selalu kalah. Dan setiap gue kalah. Lo selalu minta apapun yang benar-benar,,,wahh. "

Aku masih mendengarkan.

"Dan gue benar-benar beruntung kali ini gue menang dalam taruhan ini."

Bayu menarik nafas panjang.

" Gue menang,dan gue bisa melakukan apa yang gue mau,dan lo harus rela gue suruh." Sorot matanya menjadi tajam. Sampai-sampai aku tak ingin lama-lama menatapnya.

Dia mendekat ke tubuhku. Menempelkan bibirnya di telingaku. Membisikkan sesuatu.

" Gue sayang sama lo. Gue juga cinta sama lo."

Aku hanya bisa diam. Diam. Dan diam. Aku tidak menyangka jika dia memiliki perasaan seperti itu. Sungguh tidak disangka jika taruhan ini hanya digunakannya untuk mengatakan hal semacam itu. Aku jadi bingung harus bagaimana bersikap dengan keadaaan yang seperti ini.

"Gue tau,lo bingung. "Ucapnya. Dan sejurus kemudian,dia mencium bibirku.

"Gua pulang,gua nantikan jawaban lo ntar malem pas pertandingan bola. Dan gue masih ingin taruhan bola dengan lo." Kedipnya. Aku hanya terpaku ditempat. Terkesima. Dan mendadak jatuh cinta padannya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

your comment?????