Minggu, 06 Maret 2011

kisah nyata diriku

Namaku Mia,
Aku bersekolah di SMP tunas bangsa. Dan sekarang aku sudah kelas 3. beberapa pengalaman sekolah yang tak mungkin bisa kulupa mungkin satu per satu bermunculan seiring dengan ketregangan menghadapi UAN.
Yah,sebentar lagi aku akan menghadapi UAN. Aku sangat takut. Terpikir olehku jika aku tidak lulus nantinya. Tapi semua itu aku tutupi dengan berbegai aktivitas belajar.
Sekarang aku sudah ada di dalam kelasku. Aku duduk di bangku nomor 2 dari belakang disebelah kanan papan tulis.
Aku bertopang dagu. Pikiranku kosong.
“mia…”
Aku menoleh. Terusik dari lamunan yang tidak berguna. Dan sekarang disampingku duduk seorang manusia yang tercipta dengan sangat manis. Badannya tegap n wajahnya bcukup bagus. Rei Alvandi
“rei?ngapain disini?”

“aku mau belajar juga neh.sama-sama,mau?”ajaknya sambil tersenyum.
Aku mengangguk. Kemudian mengeluarkan buku matematika. Kebetulan juga buku yang dibawa rei adalah buku matemaika.
“ini bagaimana caranya ya?”
“ini begini…” kataku samil menjelaskuan dengan hati-hati. Kelihatannya dia menyimak apa yang aku katakan. Aku maklum,aku paham. Mungkin ini yang membuat beberapa cewak di sekolah begitu mengidolakannya. Dia bisa menghargai semua yang kita berikaan padanya. Termasuk aku.
Sudah lanma aku menyukainya. Tapi aku tak pernyah berniat untuk bisa lebih mendekatkan hubungan kami.
Aku tak berniat sedikitpun untuk katakan cinta padanya.

Suatu pagi,aku iseng iseng membuka facebook ku,dengan nickname “marmut sii kebo’ dungu”. Aku melihat beranda ku muncul status rei

“aku harap aku bisa mengatakan cinta padanya, tepat seminggu lagi.”

Aku penasaran. Kemudian membuka profil rei.

“hubungan : berpacaran dengan Evlyna tiara septiana”

Aku sangat kaget. Terlebih kak evlyn adaalah temanku yang terbaik selama dia berskolah di SMP ini. Selama ini aku tidak tau bahwa mreka telah berpacaran. Keadaan ini sungguh menyakitkan hatiku. Aku tidak tau mengapa.
Aku brniat untuk mengirinmkan sms kepada kak evlyn. Tapi niat itu kuurungkan. Mungkin saja mereka mmang berpacaran. Lalu, bagaimana dengan stastus rei yang mengatakan bahwa ia akan menyatakan cinta,?seminggu lagi?aku masih bingung dengan semua ini. Aku terdiam sejenak.
Tapi tunggu dulu,!aku kan punya buku catatan kelas. Mungkin semua jawaban ada di buku itu.
Aku langsung membuka catatan kelas dan tertulis bahwa tanggal 25 feruari adalah hari ulang tahunnya rei.
Begitu banyak kejutan yang menghampiriku. Aku terdiam lagi.

“mia..”sapa seseorang di belakang bangkuku.
Aku menoleh cepat, KAK EVLYN !
“kak evlyn?kok ad disini?”tanyaku,gugup. Aku cepat-cepat menyembunyikan hp dan buku catatan kelas di bawah laci mejaku. Aku sedikit heran kenapa anak SMA masuk ke SMP kami. Ini cukup mengundang perhatian sekitar atas kedatangannya. Bayangkan saja , 1 kelas sepertinya memperhatikan dia dari awal masuk ke sekolah ini. Atau mungkin karena dulu dia trmasuk primdona disekolah ini. Bisa jadi
“.mia,Aku agak sedikit,emh,,e..”kayatanya memulai pembicaraan.
“ada apa kak?”tanyaku sekali lg.
“ahh.mungkin anya perasaanku saja..”katanya malingkan muka. Rambutnya sedikit tersibak menutupi raut wajahnya yang manis.
“perasaan apa” aku tak bisa menyemunyikan rasa penasaranku. Perasaanku tak enak,. Mungkin aku berbuat suatu kesalahan padanya. Tapi apa?
“aku sedikit cemburu dengan kedekatan kau dengan rei,mia. Mungkin kau bisa meyakinkan aku bahwa memnag tidak ada apa-apa antara kau dan rei?”
DEG! Apa maksudnya? Apakah dia marah padaku?
“mungkin itu perasaan mu saja, kak.”kataku, mencoba meyakinkan. “aku sering belajar bersama untuk menghadapi UN. Dan itu hanya sebatas untuk berbagi ilmu.”
“begitu ya..”katanya sambil bertopang dagu di sebelahku.
“ya”
“lebih baik jika kaku ikut kalian belajar,siapa tau cukup membantu.”katanya penuh semangat.
Aku terdiam.Berbagai asumsi yang membingungkan mulai merajai otakku. Dan disaat itu hanya ada 2 pilihan.Kalo aku tolak,pasti kak evlyn akan berpikiran macam-macam ,mungkin dia akan berpikir jika aku hanya ingin berdua dengan pacarnya saja. Tapi jika aku mengiyakan., tak akan ada lagu canda tawa,yang ada Cuma rasa canggung . dan aku hanya sebagai obat nyamuk diantara mereka.
“iya,terserah kakak saja.”jawabku pasrah.
“oke. Berarti kau sudah setuju., tinggal menentukan hari kapan kalian akan memulai belajar bareng ditemani oleh aku. Pasti asing bisa mngajari kalian”katanya sambil tertawa.
Aku mengembuskan napas. Terliat rei masuk ke dalam kelas. Dia melihat kearah kami. Kaget.
“evlyn?”katanya.memanggil nama.
Kaka evlyn spontan berdiri. Lalu mendekat menuju tempat rei berada. Aku masih duduk meliat adegan itu. Sampai mereka membicarakan sesuatu pun.aku masih melihat mereka. Suara mereka tidak terdengar begitu jelas di telingaku.
“dadah mia”seru kak evlyn dengan keras.
Aku tersenyum. Rei mengantarkan kak evlyn sampai depan pagar. Aku hanya bs menatap mereka dengan pikiran kosang.
Pasangan yang serasi,kataku dalam hati

Hatri ini,tanggal 20 februari. Aku , rei dan kak evlyn belajar bersama,.di rumah rei di belakang rumah rei. Seperti biasa,aku sudah menduga bahwa jadinya akan seperti ini. Aku hanya menjadi nyamuk yang mengganggu mereka. benar saja. Setiap kesempatan ,kak evlyn selalu berhadapan sdengan rei,meskipun sesekali mengajariku,itupun termasuk kategori jarang. Aku merasa ada yang berbeda. Jujur,belajar brsama kak evlyn sungguh tak mnyenangkan.
Aku diam saja. Bahkan sampai pulang dari rumah rei pun aku tak banyak bicara. Aku hanya berjalan kaki karena rumah rei tidak terlalu jauh dari rumahku. Aku berpikir mungkin rei tidak tau bahwa aku telah mengetahui dia dak kak evlyn telah berpacaran.
“hei tunggu!”
Suara rei. Aku hanya berjalan saja. Pura–pura tak mendengar apapun.
“mia!”rei menarik tanganku. Spontan aku menoleh wajahnya .”ada apa mia?apa aku marah padaku?
“tidak”jawabku singkat.
“lantas.,kenapa hari ini ak seperti mia yang biasanya?apa kau merasa canggung dengan evlyn?”
Hening.
Rei menghembuskan napas panjang.
“ayo ikut. Akan kuceritakan sesuatu padamu.”


Aku dibawa kesebuah taman. Dan aku tahu persis dimana letak taman ini. Di pinggiran kota ku. Taman yang paling terkenal di kota ini.
Kami berjalan tanpa mungucapkan satu patah katapun. Aku menundukkan kepala. Sedikit merasa malu atas semua keadaan ini. Sebentar-sebentar aku meliat raut mukanya yang bimbang. Mendongak keatas langit yang kebetulan sedang cerah. Ingin sekali aku tanyakan maksud dari semuanya. Mengapa rei dan kak evlyn tidak mengatakan bahwa mereka telah berpacaran?mengapa rei membuat status bahwa ia ingin menyatakan cinta disaat ia telah menjadi miik kak evlyn?
“mia”
Aku menoleh. Rei juga menoleh.
“aku sama sekali tidak menyukai evlyn.”
Aku sedikit kaget. Mengapa?
“aku hanya menerimanya karena dia sudah terlalu baik padaku,pada kita,mia.”
“aku hanya ingin setia pada cintaku. Tapi bukan pada evlyn.”
“sebenarnya aku ingin sekali memutuskan untuk berakhir. Tapi aku selalu takut untuk menyakiti hati perempuan seperti dia.”
“apa yang harus aku lakukan ,mia?”
Aku mendengarkan. Tapi aku tidak bisa berbuat jauh dari ini karmna aku juga tidak punya hak untuk mengatakan semua yang aku pikirkan. Jelaslah terungkap disini mengapa rei tak ingin mengatakan hubungannya dengan primadona SMP kami. Rei tidak mencintainya. Dan aku juga tau mengapa rei ingin mengatakan cinta “lagi”. .mungkin dia ingin jujur tentang perasaannya. Tapi,siapakah yang akan jadi tempat rei mengatakan cinta?
“mia?kok bengong”rei melambaikan tangannya didepan mataku
“eh,ehh,,.oh…iya..”
“jadi bagaimana?”
“emh..itu ya.,ee..aku..,.emhh… sebaiknya kita pulang saja rei. Aku perlu memikirkan semuanya dulu… e .. emhh.. untuk kebaikan bersama ..”
“baiklah kalo begitu.”katanya. aku tau ada sedikit kekecewaan di wajahnya,. Tapi aku terlalu lelah. Aku ingin pulang dan tidur.

Aku berpikir dan terius berpikir tentang ini. Aku sedikit menjauh dengan rei. Entah kenapa rasanya jadi aneh setelah dia menceritakan semua isi hatinya padaku di taman kemarin.
Sekarang aku harus lebih serius untuk mengambil keputusan. Aku harus belajar. Aku harus lupakan smua masalah yang akhir-akhir ini bermunculan. Terutama masalah rei dan kak evlyn.
Berkali-kali SMS dari rei tak pernah aku balas. Telpon pun tak pernah aku angkat. Hingga suatu malam iseng-iseng aku membuka profil rei dari facebookku lagi. Tertulis disana:

….
Jenis kelamin :laki-laki
Tanggal lahir : 25 februari 1995
…..

APA?! Berarti BESOK rei ulang tahun! Astaga aku benar-bernar lupa!Dan tidak ada waktu untuk ke toko membeli kado karna ini sudah jam 10 malam. Aku bingung. Sangat bingung. Berkali kali aku mencari sesuatu yang pantas untuk kuberikan untuk rei ,tak ada yang cocok.
Aku putus asa di depan meja belajarku. Aku melipat tanganku dan merebahkan kepalaku dengan menyamping. Aku melihat spidol warna dan pensil berserakan. Aku bangun dan mendapat sebuah ide!
Buku gambar yang besar. Sketsa, dan berbagai macam alat mewarnai udah ada diatas meja. Ini bukan sekedar gambar biasa. Karena aku akan mnggambar Mural untuknya.
Aku menggambarnya dengan penuh semangat. Lelah mulai terasa. Coret sana sini, aku tak peduli apa yang akan terjadi pada gambar ini. Yang penting aku harus sedikit cepat menyelesaikannya dan aku bisa cepat tidur.
Jam 11 malam. Selesai. Aku tertidur diatas meja belajar.spidol merah ditanganku jatuh dan tutupnya lepas. Warna merahnya sedikit mengotori lantai kamarku. Aku tau. Tapi aku sudah terlalu capek dan tertidur.

Besok ,masih seperti biasa. Aku tidak menegur rei. Tapi aku berencana akan memberikan gambar ini saat pulang sekolah. Selama jam pelajaran . aku tidak bisa berkosentrasi belajar. Pikiranku selalu tertuju pada rei dan gambar ni. Aku tidak boleh seperti ini.
TENG…TENNG…TENG….
DEG.jantungku berdegup kencang. Inikah saatnya?
Aku masih duduk di tempatku, kulihat rei juga masih duduk di bangkunya. Kelas sudah sepi. Tapi aku masih berkutat duduk di bangkuku. Kulihat rei berdiri. Bunyi derit bangku dan lantai sangat jelas terdengar. Aku menatap gerak geriknyya. Dia berjalan menuju bangkuku! Aku gugup.
“mia…”
“rei…”
“ikutlah denganku ke taman.”
“iya”
Aku gugup. Sumpah persasaanku tak enak. Rei berbeda dari biasanya.dia agak sedikit ,murung.
“rei. Maafkan aku.”
“kenapa mia?”katanya.
“karena akhir2 ini aku sedikit tidak memperdulikanmu.”aku menunduk. Air mataku hampir menetes mengingat betapa jahatnya aku membiarkan rei tenggelam di dalam rasa penasarannya akan diriku
“tidak apa –apa.”rei menyenderkan bahunya di pohon.”itu hak mu,mia.”
Aku merasa seperti orang yang bodoh. Spontan aku serahkan gambar itu dalam keadaan kertas yang bergulung. Hening.
“apa ini?”katanya meraih kertas gambarku.
“itu untukmu rei. Selamat ulang tahun”kataku menebarkan senyum. Senyum untuk dirinya.
“wah…terimakasih mia”katanya senang.”boleh aku buka?”
“boleh.”kataku.
Aku memperhatikan dengan seksama ketika ia melepas pita merah yang kulilitkan di kertas gulungan itu. Dia membuka dan aku tau dia terkesima.
“wah,bagus sekali,mia. Ini akan jadi kado yang terindah “
“terimakasih,rei”bisikku pelan.
Reli kemudian mendekatkan dirinya padaku. Tangan kirinya dimasukkan kedalam kantung baju biru dan tangan kirinya memegang gambarku. Sekarang dia ada di hadapanku. Aku bisa melihat waqjahnya. Tapi,aku belum pernah melihat wajahnya yang seserius ini.
“mia.hari ini aku akan mengatakan semuanya padamu. Ketahuilah, aku cinta padamu.”katanya serius.”tatapla aku mia”
Aku menatapnya. “aku tidak mengerti”
Tiba-tiba rei menarik tubuknu kedalam pelukannya. Aku kaget. Tapi aku membalas pelukannya. Aku ingin waktu berhenti hanya untuk kami berdua.
“aku sayang padamu,mia. Tolong jadilah yang terbaik untukku. Maka kau akan jadi segalanya untukku.”
Aku memutar kata.
“aku juga rei,aku sayang padamu.”

“REI ! MIA !”
Kami melepas pelukan kami. Bberapa meter,terlihat kak evlyn berdiri. Aku kaget,rei juga begitu.
“tega-teagynya kalian seperti itu apadaku! Aku tidak menyangka bahwa orang yang kusayang benar-banar berkhianat. Aku tidak bisa percaya pada kalian lagi.”evlyn berteriak dari jauh sambil menangis. Aku rasa kak evlyn mencari rei di sekolah. Tapi malah menemukan pacarnya bersama denganaku,berpelukan. Mengingat hal itu, Aku juga merasa air mataku meleleh.
Evlyn berbalik.kemiudian berlari menjauhi taman menuju jalan raya yang sangat besar,.rei dan aku mengejar.tapi lari rei lebih cepat dariku sehingga aku tertinggal.
Dari kejauhan aku bisa liat evlyn sudah berlari sampai ketengah jalan.
Astagfirullah!
BBRAKKK!!!!!!!! Di pinggir jalan Sekilas aku melihat sebuah motor besar ngebut dan menabrak seseorang. Itu evlyn.
Bukan, bukan evlyn , tapi REI!! Seketika aku menjerit ketika cairan merah berhamburan dan menepel baju seragamku. Sama ketika spidol merah mngotori lantai kamarku.
Aku mendekati rei.seakan tak percaya. Aku memeluk tubuhnya yang tak berdaya. Darah segar membasai wajah dan seluruh baju seragamnya. Aku tidak peduli atas semua itu! Aku hanya ingin rei masih bangun .bangun untukku.
“aku akan selalu ada di hati mu ,mia. Bawaklah aku dalam hidupmu. Karna kamu adalah cintaku.”katanya.diselipkannya gambarku yang sudah berlumuran darah ke dalam tangan kananku. aku sempat melihat senyumnya sampai mataya tertutup untuk selamanya..
Itu kata yang terakhir ia ucapkan. Aku menangis dalam pelukan rei.. Sempat aku menoleh keseberang. Kulihat kak evlyn diangkat banyak orang. Tangannya keliatannya patah.
Pandanganku kabur banyak sekali orang disekeilingku. dan aku sudah tidak sadarkan diri.

3 hari kemudian.
Aku mendengar cerita dari saksi mata. Bahwa rei mendorang evlyn sebelum motor itu menabrak nya. Evlyn terdorong dan tangan kananya mengantam keras pinggiran got jalan. Dan akibatnya motor itu nmenarak rei. Sekarang pengendara motor itu jadi buron. Pedih hatiku menghadapi kenyataan pahit ini. Begitu juga dengan keluarga rei. Evlyn juga..
Hari ke 7,aku datang lagi ke makam rei,sendiri. Disana tertera nama lengakap rei dan serta tanggal lahir dan tanggal wafat yang sama. Aku menaburkan kembang diatasnya dan mengusapnya dengan penuh kasih sayang. Aku bahkan seperti orang gila yang bercerita tentang kehidupan kami berdua di depan makamnya. Aku menangis lagi. Dan trus menagis. Hanya itu yang bisa aku lakukan.
“rei alvandi,aku mencintaimu. Namun takdir kita bukan untuk bersama. Asal kau tau.aku juga sayang padamu. Selamat jalan sayang. Bantu aku menghadapi ini semua. Aoh ya rei.aku lupa sesuatu, gambar itu.! Masi ada di kamarku kok. Selamanya akan tetap ada. Dikamarku dan Dihatiku.”







“Kisah nyata seorang diriku. Meski tak pernah kubayangkan sebelumnya.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

your comment?????